KOMPRESOR
Kompresor adalah bagian terpenting pada sebuah sistem refrigerasi, mungkin dapat diibaratkan kalau kompresor ini sama halnya dengan jantung kita. Kompresor berfungsi untuk menghisap, dan menekan bahan pendingin (Refrigerant) kemudian memompanya agar dapat bersirkulasi dalam sistem. Pada sistem refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan, sehingga refrigerant dapat mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya pada sistem. Berikut ada beberapa fungsi kompresor :
Kompresor adalah bagian terpenting pada sebuah sistem refrigerasi, mungkin dapat diibaratkan kalau kompresor ini sama halnya dengan jantung kita. Kompresor berfungsi untuk menghisap, dan menekan bahan pendingin (Refrigerant) kemudian memompanya agar dapat bersirkulasi dalam sistem. Pada sistem refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan, sehingga refrigerant dapat mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya pada sistem. Berikut ada beberapa fungsi kompresor :
- Menurunkan tekanan refrigerant didalam evaporator, sehingga refrigerant cair didalam evaporator dapat mendidih/menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak dari ruang didekat evaporator.
- Menghisap gas refrigerant dari evaporator, dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu memampatkan gas refrigerant tersebut sehingga menjadi gas yang bertekanan dan temperature tinggi. Kemudian mengalirkannya refrigerant ke kondenser, sehingga gas tersebut dapat memberikan panasnya kepada media pendingin kondenser dan akan terjadi proses pengembunan/pembuangan kalor (kondensasi).
Berikut adalah beberapa jenis kompresor yang biasa digunakan dalam sistem pendinginan dan tata udara :
- Kompresor Hermetik (Hermetic Compressor)
Kompresor hermetik adalah kompresor yang motor penggeraknya disatukan dan dipatenkan berada dalam satu rumah dengan housing kompresornya, sehingga tidak diperlukan shaft coupling. Panas motor pada kompresor hermetik akan didinginkan melalui refrigerant dari saluran pipa hisap (suction line) dan oli kompresornya. Berikut adalah gambar kompresor hermetik dan bagian dalamnya.
kompresor hermetic
Kelebihan :
- Harganya yang relatif lebih murah
- Mempunyai tingkat kebisingan (noise level) yang rendah
Kekurangan :
- Ketika motor terbakar, maka jarang dilakukan service melainkan harus langsung diganti
- Level oli yang sulit dilihat
- Kompresor Scroll (Scroll Compressor)
KONDENSOR
Kondensor
seperti namanya adalah alat untuk membuat kondensasi refrigeran gas
dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Refrigeran di
dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor yang diserap dari evaporator
dan panas yang ditambahkan oleh kompresor. Kondensor ditempatkan antara
kompresor dan alat ekspansi, jadi pada sisi tekanan tinggi dari sistem.
Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan, agar
dapat membuang panasnya ke luar kepada media pendinginnya. Pemilihan
jenis dan ukuran kondensor untuk suatu sistem, terutama didasarkan pada
yang paling ekonomis, seperti: harga dari kondensor, jumlah energi yang
diperlukan, harga dan keadaan media pendingin yang akan dipakai untuk
mendinginkan kondensor. Selain itu tempat atau ruangan yang diperlukan
oleh kondensor juga harus diperhitungkan. Kondensor berfungsi untuk
membuang kalor keluar ruangan dari media yang sedang didinginkan, dan
mengubah fasa refrigeran dari gas menjadi cair.
Ada
dua metoda mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu konveksi alamiah
(natural convection) dan konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi
secara alamiah mempunyai laju aliran udara yang melewati kondensor
sangatlah rendah, karena hanya mengandalkan kecepatan angin yang terjadi
pada saat itu. Oleh karena itu kondensor jenis ini hanya cocok untuk
unit-unit yang kecil seperti kulkas, dan freezer untuk keperluan rumah
tangga. Kondensor berpendingin udara yang menggunakan bantuan kipas
dalam mensirkulasikan media pendinginannya dikenal sebagai kondensor
berpendingin udara konveksi paksa.
Alat
ekspansi (metering device) pada sistem refrigerasi merupakan suatu
tahanan yang tempatnya diantara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah. Alat ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan
mengatur jumlah aliran refrigerant cair yang mengalir melalui ekspansi
sesuai dengan kebutuhan evaporator. Alat ekspansi harus memberikan
kapasitas yang maksimum kepada evaporator, tetapi tidak membuat beban
lebih kepada evaporator.
Alat ekspansi bekerja berdasarkan atas :
Alat ekspansi bekerja berdasarkan atas :
- Perubahan tekanan,
- Perubahan suhu,
- Perubahan jumlah atau volume refrigeran,
- Gabungan dari perubahan tekanan, suhu dan volume refrigeran.
Kompresor harus mempunyai daya hisap yang cukup besar untuk menghisap refrigeran dari evaporator. Refrigeran yang dihisap harus lebih besar jumlahnya daripada yang dialirkan keluar dari alat ekspansi. Sehingga, dapat mempertahankan tekanan yang rendah atau vakum di evaporator. Hal ini perlu untuk membuat refrigeran di evaporator menguap pada suhu yang rendah. Untuk mengatur jumlah aliran refrigerant dan membuat perbedaan tekanan pada sistem.
Kompresor harus mempunyai daya hisap yang cukup besar untuk menghisap refrigeran dari evaporator. Refrigeran yang dihisap harus lebih besar jumlahnya daripada yang dialirkan keluar dari alat ekspansi. Sehingga, dapat mempertahankan tekanan yang rendah atau vakum di evaporator. Hal ini perlu untuk membuat refrigeran di evaporator menguap pada suhu yang rendah. Untuk mengatur jumlah aliran refrigerant dan membuat perbedaan tekanan pada sistem.
Berikut ini adalah contoh alat ekspansi yang biasa digunakan dalam sistem pendingin dan tata udara, yaitu :
- Pipa Kapiler (Capillary tube)
Pipa
kapiler dibuat dari pipa tembaga dengan lubang dalam yang sangat kecil.
Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengontrol jumlah refrigeran yang
mengalir ke evaporator.
Berfungsi untuk :
Berfungsi untuk :
- Menurunkan tekanan dan mengatur jumlah aliran refrigerant menuju evaporator,
- Mengatur jumlah refrigerant cair yang mengalir melaluinya,
Ketika akan mengganti pipa kapiler yang baru, jangan terjadi pembengkokkan karena bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran pipa kapilernya. Penggunaan pipa kapiler haruslah disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.
Ketika akan mengganti pipa kapiler yang baru, jangan terjadi pembengkokkan karena bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran pipa kapilernya. Penggunaan pipa kapiler haruslah disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.
Kelebihan :
- Harganya lebih murah
- Kompresor dapat dijalankan dengan motor split phase tanpa start kapasitor
Kekurangan :
- Tidak sensitif terhadap perubahan beban di evaporator
- Jumlah bahan pendingin (refrigerant) yang diisikan dalam sistem harus diperhitungkan
Recommended capillary tube :
- Automatic Expansion Valve (AXV)
Automatic
expansion valve merupakan suatu keran ekspansi yang tertua dan disebut
keran tekanan tetap. Nama ini diperoleh karena keran ekspansi tersebut
dapat mempertahankan tekanan yang tetap pada beban evaporator yang
berubah-ubah. Misalkan tekanan pegas telah disetel untuk mempertahankan
tekanan di evaporator 10 psig. Jika hanya sedikit refrigeran yang
menguap di evaporator , tekanan di dalam evaporator akan turun, karena
terus dihisap oleh kompresor. Jarum akan bergerak kearah membukanya
lubang saluran refrigerant, sehingga refrigerant cair akan lebih banyak
mengalir ke evaporator lalu menguap.
Tekanan
evaporator akan bertambah sampai 10 psig dan membuat membran dalam
keadaan seimbang lagi dengan tekanan dari pegas. Apabila tekanan
evaporator naik sampai lebih dari 10 psig, maka membran akan mendapat
tekanan ke atas, sehingga jarum bergerak ke atas menutup lubang saluran
refrigerant ke evaporator. Refrigerant yang menguap berkurang dan
membuat tekanan di evaporator menurun, sehingga terjadi kesimbangan lagi
pada membran.
Konstruksi Automatic Expansion Valve (AXV)
- Thermostatic Expansion Valve (TXV)
Keran
ekspansi thermostatis adalah suatu alat yang secara otomatis mengukur
jumlah aliran refrigeran cair yang masuk ke evaporator, dengan
mempertahankan gas panas lanjut pada akhir evaporator seperti yang telah
direncanakan. Karena tekanan di evaporator rendah, maka sebagian
refrigerant cair ketika melalui keran ekspansi masuk ke dalam evaporator
fasanya berubah dari cair menjadi gas dingin. Keran ekspansi
thermostatis sampai saat ini merupakan alat ekspansi yang terbanyak
dipakai untuk refrigerasi dan Air Conditioner.
Kapasitas keran ekspansi harus tepat, keran ekspansi dengan kapasitas
yang terlalu besar, dapat menyebabkan kontrol yang tidak menentu.
Kapasitas yang terlalu kecil, dapat menjadikan kapasitas dari sistem
berkurang. Perbedaannya dengan keran ekspansi otomatis dari luar yaitu
keran ekspansi thermostatis mempunyai sebuah thermal bulb yang dihubungkan dengan pipa kapiler dengan keran tersebut.
Konstruksi Thermostatic Expansion Valve (TXV)
Evaporator juga disebut : Boiler, freezing unit, low side, cooling unit. Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau benda di dalam ruangan yang didinginkan. Kemudian membuang kalor tersebut melalui kondenser di ruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang sedang bekerja menghisap refrigerant gas dari evaporator, sehingga tekanan di dalam evaporator menjadi rendah. Evaporator fungsinya kebalikan dari kondenser. Tidak untuk membuang panas ke udara di sekitarnya, tetapi untuk mengambil panas dari udara di dekatnya. Evaporator ditempatkan di dalam ruangan yang sedang didinginkan, tempatnya diantara alat ekspansi dan kompresor, jadi pada sisi tekanan rendah dari sistem. Evaporator dibuat dari berbagai macam logam, tergantung dari refrigerant yang dipakai dan pemakaian dari evaporator itu sendiri. Logam yang banyak dipakai adalah besi, baja, tembaga, kuningan dan aluminium.
Berikut ini adalah evaporator yang biasa digunakan dalam sistem pendinginan :
- Bare tube evaporator terbuat dari pipa baja atau pipa tembaga. Penggunaan pipa baja biasanya untuk evaporator berkapasitas besar yang menggunakan refrigerant ammonia. Pipa tembaga biasa digunakan untuk evaporator berkapasitas rendah dengan refrigerant selain ammonia.
- Finned tube evaporator adalah bare-tube evaporator tetapi dilengkapi dengan sirip-sirip yang terbuat dari plat tipis alumunium yang dipasang disepanjang pipa untuk menambah luas permukaan perpindahan panas. Sirip-sirip alumunium ini berfungsi sebagai permukaan transfer panas sekunder.
0 komentar:
Posting Komentar